Sulcata Tortoise (African-Spurred Tortoise) atau dengan bahasa latinnya (Centrochelys [Geochelone] sulcata), adalah jenis kura-kura ketiga terbesar di dunia setelah Galapagis Tortoise dan Aldabra Tortoise. Berasal dari  dari bagian utara dan tengah Benua Afrika, menyebar dari guruh Sahara hingga gurun Ethiopia. Keadaan suhu gurun yang berubah drastis setiap harinya, dari 60F/42C dimalam hari hingga 110F/92C disiang hari membuat binatang ini memiliki daya tahan tubuh yang sangat baik. Untuk menyelamatkan diri dari iklim gurun, ia memiliki kemampuan untuk menguburkan dirinya dengan menggali lubang hingga kedalaman dua kaki dalam satu jam. Selain menguburkan diri dalam tanah atau pasir, mereka juga mampu menguburkan diri dalam lumpur hingga beberapa jam lamanya.

Sifat- sifat tersebut menjadikan binatang ini salah satu binatang peliharaan yang paling digemari dari jenis kura-kura.

Tempurung Kura-Kura Yang Rusak

Tempurung kura kura yang bermasalah bisa jadi hal yang serius, terutama yang terjadi pada bayi kura kura. Tempurung yang bermasalah bisa berakibat buruk bagi kura kura & bisa memengaruhi kura kura sepanjang umurnya, jadi ini bukan hal yang bisa disepelekan. Jika tidak yakin dengan apa yang terjadi pada tempurung kura kura anda, hal yang paling penting yang harus dilakukan adalah membawanya ke dokter hewan. Dari situ akan diketahui penyakit apa yang diderita kura kura anda & otomatis pengobatan yang tepat akan bisa dilakukan. Jika lesi pada tempurung tidak didiagnosa dengan benar & tidak diobati dengan benar, tempurung kura kura akan menjadi cacat & akan berpengarruh bagi kura kura seumur hidupnya. Beberapa kasus lesi pada tempurung kura kura juga bisa berkembang menjadi infeksi tulang yang disebut dengan osteomyelitis, dan beberapa infeksi juga bisa berakibat pada infeksi darah yang disebut juga dengan septicemia.

Walaupun “tempurung yang membusuk” terdengar tidak berbahaya, hal ini bisa jadi merugikan kura kura. Tempurung yang membusuk biasanya disebabkan oleh bakteri, tapi dalam beberapa kasus, jamur juga bisa menyebabkan hal ini. Jika tidak segerea diobati atau dirawat dengan benar, pembusukan ini dapat menyebabkan infeksi sistemik, kerusakan hati, kelumpuhan dan kematian pada kura kura. Keadaan ini bisa disebabkan juga karena suhu di habitatnya yang kurang hangat, air yang tidak bersih dan lain sebagainya. Selain bisa menyebabkan masalah pada tempurung kura kura, kulit kura kura juga bisa terkena infeksi karena ini. Oleh karena itu, jika kura kura anda memiliki masalah pada tempurungnya, segeralah bawa ke dokter hewan atau dokter yang berpengalaman menangani kasus ik.kura kura seperti ini karena pengobatan yang lebih cepat akan lebih baik.

These tortoise come from a very hot and dry climate, and are well adapted to life with little water. In captivity they will get most of their water from the food they eat. A shallow water dish should be provided, although do not expect all sulcatas to drink regularly from a dish of standing water. Instead, soak baby tortoises twice a week in chin-deep, luke warm water for 10-15 minutes. Doing so almost always encourages them to drink, and this will help insure adequate hydration. As the animals get larger, and they are consuming a greater amount of food, soaking becomes less important, however some water source should be provided on a regular basis. Ambient humidity does not pose a problem when keeping sulcatas. However, recent research has shown that growing tortoises given access to a humid shelter (like a burrow in nature) are less likely to show signs of pyramiding, a common shell deformity seen in fast-growing tortoise species. This can be as simple as a clump of moist moss stuffed into the animals favorite shelter, and misted every few days to keep it barely wet.

Young tortoises housed indoors will require both a source of heat as well as full spectrum lighting. Within the enclosure you should establish a thermal gradient, that is, one end of the tank should be warmer and the other side cooler. This gives the tortoise a range of temperatures from which to choose at any given time. For babies and juveniles, daytime basking temperatures should be around 90 degrees, while larger animals can have basking spots near 100 degrees. In both cases, the side of the cage farthest from the heat source should not exceed 80. Full spectrum UV lighting is a must for maintaining sulcata tortoises. In the wild, they are exposed to unfiltered sunlight, and this light is what allows for the body to synthesize vitamin D3 which is in turned needed for calcium absorption in the gut. In captivity we have bulbs designed specifically for this purpose. Most are in the form of fluorescent tubes, but new bulbs that provide both heat and light (such as Zoo Med’s Powersun) are a great choice for larger animals housed in larger enclosures.

Baby and juvenile sulcatas are best kept indoors under controlled heat and lighting. One or two hatchlings can live in a 10 to 20 gallon terrarium until they reach about 3 inches. They should then be moved to larger quarters as needed until they are basketball sized. At this size they can be housed outdoors in most climates as long as a heated shelter is provided for night and for cooler days. As such large tortoise, sulctas to pose a unique problem when it comes to housing adults. There really is no right or wrong way to do it. Each keeper will have different resources and limitations with which to work. Key concerns are security, size, and availability of shelter. There are likely as many opinions on the perfect substrate as there are tortoise keepers. Nonetheless, some are certainly more appropriate than others. When housing young sulcatas indoors, you want to provide a substrate that is easy to clean, dust-free, and relatively safe if ingested. No substrate is necessarily good for an animal to eat, but some are much safer and more likely to be passed trouble free than others. Chipped aspen (Sani-Chips), as well as orchid bark, newspaper, and even soil are all acceptable choices. Avoid anything synthetic (like carpet) that may pose real harm if nibbled on. Alfalfa based rabbit pellets have been used with some success, but they tend to mold quickly, so special attention should be paid to keeping this type of bedding fresh. Tortoises do best when provided with an uncluttered environment, leaving them as much usable floor space as possible. A half-log for hiding is acceptable, but avoid objects that may settle on a burrowing tortoise as well as items that may cause them to repeatedly flip onto their backs.

Kebutuhan Kalsium Untuk Kura-Kura Gurun

Di alam, kura-kura mendapatkan kebutuhan kalsiumnya dengan berbagai macam cara. Kebutuhan dalam jumlah banyak biasanya diperoleh dengan mengkonsumsi tanaman tanaman yang kaya kalsium. Tanaman ini biasanya tumbuh di tanah yang mengandung banyak kalsium, jadi secara otomatis tanaman itu kaya akan mineral. Kura-kura juga mendapatkan kalsium dengan cara mengkonsumsi partikel tanah sewaktu makan atau mencari makanan makanan yang kaya kalsium di lingkungannya seperti kulit keong atau tulang kering. Lingkungan padang pasir sering kali memiliki populasi keong yang sangat besar dan ribuan partikel pecahan kulit keong di daerah yang sama. Kura-kura di padang pasir diteliti selalu untuk mencari dan mengkonsumsi keong keong ini karena keong merupakan sumber mineral berkonsentrasi tinggi dan mudah diserap. Dalam penangkaran, berat kotor kalsium pada makanan jarang bisa dipenuhi, meskipun telah mendekati makanan di alamnya. Rasio kalsium fosfor pada makanan kura kura penangkaran juga biasanya secara keseluruhan lebih rendah daripada yang ditemukan di alamnya. Beberapa contoh khas termasuk Plantago sp., dengan rasio Kalsium:fosfor diatas 20:1 dan Opuntia sp. Yang memiliki rasio Ca:P setinggi 78:1. Makanan yang umum diberikan pada kura kura peliharaan adalah sayur dan buah buahan, yang sering kali mengandung sedikit kalsium dan fosfor yang berlebihan. Untuk mensiasatinya, campurkan makanan yang akan diberikan pada kura kura dengan vitamin dan atau kalsium bubuk hingga kebutuhan kalsium kura kura bisa terpenuhi.

Dessert Tortoise Images